Monday, 7 April 2014

Pendakian Gunung Merbabu


Gunung merbabu dengan ketinggian 3.142 m ini merupakan gunung yang menurut saya sangat menarik. Medannya yang berbukit-bukit yang hampir tidak ada bonus , dengan di dominasi tumbuhan ilalang yang membuat pemandangan di gunung ini mempunyai keindahan tersendiri jika dibandingkan dengan beberapa gunung yang lainnya yang ada di jawa tengah seperti gunung slamet, sumbing, sindoro dan tetangganya senddiri yaitu gunung merapi. Selain itu gunung merbabu memiliki sumber air yang sangat melimpah jika kita melalui jalur pendakian wekas. Jalur wekas ini jalur yang lebih pendek jika dibandingkan dengan jalur kopeng ataupun selo.

AKSES TRANSPORTASI


Untuk akses menuju desa wekas, kita bisa menempuh perjalanan dari berbagai daerah di jawa tengah , seperti Magelang, Solo, Jogja dan Semarang. Namun saat ini saya akan membahas akses transportasi dari magelang untuk mencapai pos pendakian di desa wekas. Untuk mencapai desa wekas dari kota magelang, anda bisa naik mini bus dengan trayek Magelang – Kopeng dan turun di gerbang desa wekas tersebut yang berada di sebbelah kanan dari arah kota magelang.

PERIZINAN


Untuk perijinan pendakian tidak terlalu susah, formalitas dilakukan di Basecamp pendakian desa Wekas yang berada di Rumah Pak Tioso atau dikenal juga dengan sebutan Basecamp Mitra Indah. Dengan menuliskan nama lengkap nomer telpon dan alamat serta membayar retribusi pendakian Rp.4000/orang maka ijin pendakian via jalur Wekas ini pun sudah dikantongi.
 

RUTE PENDAKIAN JALUR WEKAS


Gerbang Pendaian Gn. Merbabu (Wekas)


Pada desa wekas memang terdapat beberapa basecamp pendakian, namun umumnya pendaki selalu berada di basecamp mitra indah, karenalebih dekat dengan jalur awal pendakian. Basecamp yang merupakan rumah penduduk setempat bernama pak Tioso ini memang sudah lama dijadikan tempat persinggahan para pendaki. Desa Wekas berada di ketinggain 1.773 m dari permukaan laut, jalur awal pendakian menyusuri jalan kampung yang ada di depan basecamp kemudian terus menanjak naik dengan kemiringan yang cukup curam, setelah melewati perkampungan kita akan memasuki daerah perladangan penduduk dan kemudian disebelah kiri jalan setelah tanjakan jalan setapak yang di beton semen dan cukup curam dilewati maka disebelah kiri jalan kita akan menemukan sebuah kuburan yang berada didalam rumah, dari sini jalan setapak tanah baru ditemui dan terus menuntun kita memasuki hutan yang tidak begitu lebat. Sepanjang perjalanan menuju pos Pipa Bocor kita akan banyak menemukan pecahan jalur setapak namun semua jalur itu pada akhirnya menjadi satu saat mendekati daerah Pipa Bocor karena berada dalam satu punggungan. Memasuki daerah Pipa bocor, jalan setapak
menjadi datar dan didaerah ini banyak dijumpai monyet-monyet yang terkadang suka sedikit agresif kepada para pendaki.


Basecamp Desa Wekas


POS II / POS PIPA BOCOR (2.514 mdpl)



Istirahat Menuju Pos II

Pos 2 ini adalah sebuah dataran yang cukup luas yang berada disebuah punggungan terbuka sehingga pandangan lepas bisa dilayangkan kearah puncak-puncak dari perbukitan di gunung merbabu yang didominasi oleh warna hijau savanna, Merbabu memang minim pohon dan lebih didominasi oleh tumbuhan ilalang sabana, dari Pipa Bocor ini kita bisa melihat Puncak Menara yang berada di jalur pendakian dari arah Kopeng, juga beberapa puncak lainnya yang berjejer seperti layaknya pegunungan alpen hanya bedanya berwarna hijau bukan putih. Pos ini memiliki sumber air cukup berlimpang yang berasal dari pipa saluran air penduduk yang bocor. Bagi pendaki yang naik turun lewat jalur ini biasanya mendirikan tenda disini (termasuk kelompok saya yang baru sampai pos 2 ini langsung mendirikan tenda disini) dan kemudian mendaki kepuncak tanpa beban. Bagi rombongan yang cukup banyak jumlahnya sebaiknya mendirikan tenda di pos ini karena setelah lokasi ini tidak ada lagi lokasi yang cukup menampung pendaki menginap dalam jumlah banyak. Jalur pendakian setelah pos Pipa Bocor kembali memasuki hutan yang tidak begitu lebat, dengan tanjakan yang cukup curam, terus mengarah ke celah awal punggungan yang akan menuntun pendaki sampai di sebuah patok perbatasan daerah. Lokasi ini juga merupakan pertigaan jalur trek, kekiri adalah jalur turun menuju Kopeng dan kekanan adalah menuju puncak. Dari daerah tugu perbatasan ini jalur terus menanjak tajam hingga sampai di sebuah puncak dataran yang disebut dengan puncak Helypad, yang tidak begitu lebar namun cukup menampung 3 tenda. Jalur kemudian berbelok kekiri dan Terus menanjak naik, diawal tanjakan curam ada jalur kearah kakanan memutari punggungan, jalur ini adalah jalur menuju sumber air. Setelah tanjakan terjal ini kita akan sampai di puncak Geger Sapi.

Pos 2 Gn. Merbabu (Wekas)


PUNCAK GEGER SAPI (2.993 mdpl)


Puncak Geger Sapi ini berada di jalur pendakian hanya puncak kecil yang berbentuk punuk sapi. Dari puncak ini jalur turun kebawah melewati Jembatan Setan, merupakan jalur setapak yang di kiri kanannya terdapat jurang sehingga berbentuk seperti jembatan. Kemudian kembali menajak tajam terus hingga sampai di atas punggungan dengan persimpangan ke kiri menuju puncak Syarif dan ke kanan menuju terus puncak Keteng Songo.

Perjalanan Menuju Puncak Kenteng Songo


 Jalur setapak setelah melewati pertigaan ini sedikit menurun dan
kemudian datar mendaketi dasar awal tanjakan terjal menuju daerah puncak utama Merbabu. Tanjakan terjal Ondo Rante terjal sudah menunggu, tanjakan ini merupakan sebuah diding tebing batu, jalur trekknya melipiri sisi tebing kearah kiri kemudian naik lewat celah dan terus mendaki terjal hingga sampai keatas puncaknya yang kemudian masih dihadapkan lagi pada sebuah tanjakan terjal berdebu yang merupakan tanjakan akhir menuju puncak Keteng Songo.

Perjalanan Menuju Puncak Kenteng Songo


PUNCAK KENTENG SONGO (3.130 mdpl)


Puncak Keteng Songo ini ditandai dengan sebuah dataran yang memiliki empat buah batu berlubang dipuncaknya. Tapi ini bukanlah puncak tertinggi Merbabu. Puncak Keteng Songo ini cukup luas bisa menampung 6 tenda, pemandangan lepas biasa diedarkan ke sekeliling gunung Merbabu. Jalan setapak terus menuju puncak tertinggi Merbabu yang berada tidak terlalu jauh dari puncak Keteng Songo, setelah sedikit turunan dan kemudian sedikit tanjakan lagi maka kita akan sampai dipuncak tertinggi
Gunung Merbabu.

Puncak Kenteng Songo


PUNCAK TRIANGULASI (3142 mdpl)


Inilah puncak tertinggi Gunung Merbabu yang kurang lebih sama ukuran luasnya dengan puncak Keteng Songo, di puncak ini ada jalur turun kearah selatan yang merupakan jalur turun menuju Selo,dari puncak ini jelas terlihat beberapa pos dari jalur pendakian Selo, seperti pos Sabana 1 dan pos Sabana 2 , Jika cuaca cerah gunung Merapi juga akan terlihat jelas dari puncak Trianggulasi maupun puncak Keteng Songo. Namun sayangnya saya tidak bisa menginjakkan kaki saya di puncak tertinggi di gunung merbabu ini karena kondisi cuaca pada hari itu di puncak kenteng songo sudah tidk memungkinkan untuk menuju puncak triangulasi dan kami semua sepakat untuk turun kembali menuju pos 2 tempat kita membuka tenda.

Sunday, 23 March 2014

Gunung Itu Gunung

Sebelum saya posting tentang pendakian dan perjalanan saya , saya mau basa basi dulu tentang apa itu gunung ?? kenapa mendaki gunung ?? Untuk apa mendaki gunung?? Dan Bagaimana gunung?? Pastinya sebagian banyak orang bertanya-tanya mengapa mendaki gunung?? Apa enaknya sih?? Dan pertanyaan yang lainnya. Jawabannya singkat, hanya kalian saja yang tahu , kalian yang pernah dan mau menginjakkan kaki disana , masing masing orang boleh menilai berbeda tentang gunung , itu hak mereka dan tidak ada yang melarang mereka untuk menilai suatu hal.

Menurut saya gunung itu bukan hanya pengertian , gunung bukan bukan tempat biasa , gunung punya arti tersendiri , punya jiwa , punya hak, punya karakter, punya cara dan punya yang lain lain seperti yang anda punya. Mendaki gunung bukan ajang untuk unjuk gigi atau tempat pertarungan gengsi , bukan untuk menilai siapa yang kuat dan siapa yang lemah , siapa yang menang dan siapa yang kalah , siapa hebat dan siapa yang tidak hebat , siapa penakut dan siapa pemberani.

Mendaki gunung itu sebuah tanda tanya, sebuah penelusuran, pemaknaan dan perenungan hati pikiran , bagaimana kita menyikapi suatu kenyataan , kesalahan maupun kebenaran. Mendaki gunung adalah bagaimana kita bersyukur atas anugerah tuhan yang melekat pada diri kita dan alam semesta.

Mendaki gunung itu sebuah pelajaran , banyak pelajaran yang didapat , belajar bersikap sopan dan santun , belajar bertanggung jawab , belajar berkomunikasi  dengan pendaki pendaki lain dari seluruh penjuru negeri ini , belajar bersikap lebih jujur , belajar untuk bersyukur dengan kondisi apapun yang terjadi pada diri kita, belajar banyak untuk kehidupan sehari hari kita di keluarga , di lingkungan sekitar , di kampus dan di tempat yang lainnya. Solidaritas yang ada dalam hati pendaki yang sangat saya rindukan dalam pendakian.

Intinya , bagaimana kita bisa bersyukur atas semua yang diberikan, yang membuat kita bisa bertemu kembali dengan keluarga , sanak saudara, kawan-kawan dan yang membuat kita bisa menikmatinya kembali. Gunung bukan tempat untuk menyombongkan diri , gunung bukan tempat sampah , gunung bukan untuk meminta sesuatu , bukan untuk dipuja-puja sampai gila dan gunung bukan tempat foya foya sampai ajal menjemputnya. Gunung bukan milik saya , bukan milik anda dan bukan milik mereka. Gunung adalah Gunung!!!

Tempat dimana keseimbangan memunculkan suatu keharmonisan , dimana cinta berbaur dalam gelap dan sunyi sepi , dimana kesunyian melantunkan keindahan alam, dimana dingin yang menusuk tulang berbaur dengan kehangatan, dimana sebuah nada-nada melantunkan kemesraan, dimana kemewahan melebur menjadi kesederhanaan, dimana kelelahan terwujudkan dalam semua ekspresi dan tempat dimana suatu kebebasan bertepuk dengan tanggung jawab.


Puncak Gn. Gede
Semua orang menilai "berbeda" , semua orang berhak berpendapat apa itu gunung dan apa itu seorang pendaki gunung.